Monday 25 May 2015

Wawancara bersama Nabi Muhammad


                                                              
Artikel alih-bahasa

###############################################

Muhammad,  Rasul Allah menjawab beberapa pertanyaan penting ………

Bayangkan, Muhammad, seorang Rasul Allah, diwawancara mengenai  beberapa masalah penting berhubung dengan umatnya.

P = Pertanyaan
M = Nabi Muhammad

---------------------------------------------------------------------------------

P: Terima kasih, Muhammad atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk bertanya beberapa soalan kepada Anda. Mulia sungguh hati Anda ?

A002 

M: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam" AQ 1:2

P: Sudah tentu, maafkan saya. Baiklah, izinkan saya bertanya beberapa soalan. Sesungguhnya siapakah Anda dan bagaimanakah posisi Anda di dalam Islam ?

A158

M: "Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah aku, supaya kamu mendapat petunjuk" AQ 7:158

P: Jadi, Anda adalah seorang utusan Allah. Kalau begitu, apakah tugas anda  sebagai utusan Allah?

 A040

M: “Samada Allah perlihatkan kepadaku sebahagian (siksa) yang Dia ancamkan kepada mereka atau Dia wafatkan aku (hal itu tidak penting bagiku) kerana sesungguhnya tugasku hanya menyampaikan saja, sedang Tuhan-lah yang menghisab amalan mereka" AQ 13:40

P: Jadi tugas Anda hanya menyampaikan sahaja. Takkanlah Anda hanya menyanyikan apa adanya saja seperti seekor burung kakak tua dan tidak diberi tugas untuk mengajar dan menjelaskannya?

 A044

M: "Allah menurunkan kepadaku Kitab Al Quran, agar aku menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan" AQ 16:44

P: Baiklah. Anda ditugaskan untuk menjelaskan apa yang diturunkan Allah. Bagaimanakah cara Anda menjelaskan ayat-ayat Allah tersebut?

A064 

M: "Allah tidak akan menurunkan kepadaku Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar aku dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman" AQ 16:64

P: Maksudnya Anda menerangkan Al Quran dengan Al Quran juga? Bolehkah sebegitu ?

A089 

M: "Allah akan membangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan aku menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Allah menurukan kepadaku al-Kitab untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan khabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri" AQ 16:89

A089 

Dan sesungguhnya Allah telah mengulang-ulang kepada manusia dalam Al Quran ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari(nya)" AQ 17:89

A016  
A017
 A018
 A019

“Aku tidak diperbolehkan menggerakkan lidahku untuk membaca al-Qur’an kerana ingin cepat-cepat menguasainya. Sesungguhnya atas tanggungan Allah-lah mengumpulkannya di dadaku dan membuatku membacanya. Apabila Allah telah selesai membacanya, maka aku mengikuti bacaan itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Allah-lah PENJELASANNYA" AQ 75:16-19

P: Jadi, Al Quran menerangkan dirinya sendiri dan Allah-lah yang menjelaskan dalam Al Quran itu. Tapi, maaf Nabi, takkan itu saja, maksud saya Anda pasti lebih dari seorang utusan. Saya banyak mendengar keistimewaan-keistimewaan yang Anda miliki.

 A144

M: “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul (utusan), sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul (utusan). Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur" AQ 3:144

P : Tapi, apa yang Anda katakan ini sangat bertentangan dengan apa yang selama ini kami percaya, takkanlah tiada yang lain ?

A103  

A104

M: “Sebahagian besar manusia tidak akan beriman – walaupun aku sangat menginginkannya. Dan aku sekali-kali tidak meminta upah kepada mereka (terhadap seruanku ini), itu tidak lain hanyalah pengajaran bagi semesta alam)”  AQ 12:103-104

P: Saya tertanya-tanya, mungkin inilah sebabnya mereka selalu mengaitkan nama Anda dengan Allah. Hmm ... Berbalik kepada temuramah ini, ramai ahli agama menyatakan bahwa Al Quran ini perlu dijelaskan oleh Anda. Apa pendapat Anda mengenai perkara ini ?

 A033

M: “Allah telah mendatangkan kepadaku sesuatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya” 25:33

P: Anda menyatakan bahwa Al Quran adalah penjelasan terbaik atas dirinya sendiri. Wow, saya perlu mencubanya. Tidak, saya tidak akan bertanya di dalam Al Quran tentang bagaimana mahu membaiki televisyen. Saya tinggalkan soalan itu kepada budak-budak nakal. Tetapi, maafkan saya sekali lagi, saya sering mendengar bahwa Al Quran itu bahasanya sulit, ada makna tersirat yang hanya difahami oleh orang-orang yang sudah tinggi keimanannya. Tidakkah buku ini sukar untuk difahami tanpa orang lain memahamkannya untuk kita ?

 A017
A022 
A032

M: “Dan sesungguhnya telah Allah mudahkan Al Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” 54:17,22 dan 32

P: Pelik, masyarakat mempunyai anggapan berbeza, ahli agama mereka juga beranggapan yang berbeza sedangkan Tuhan menyuruh kita berbuat sama sekali perkara yang berbeza. Baiklah, saya difahamkan bahawa Anda adalah seorang suri tauladan, benar begitu, bukan ?

 A021

M: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) aku, selaku Rasulullah, suri teladan yang baik bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. ” 33:21

P: Adakah Anda satu-satunya sahaja suri tauladan yang harus diikuti setiap Muslim ?

A004 

M: Allah berfirman kepadaku “Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: “Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah.” (Ibrahim berkata): “Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali.” AQ 60:4

A006 

“Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha kaya lagi Maha Terpuji. ” AQ 60:6

P: Jika tidak menjadi keberatan, untuk diri Anda sendiri, adakah suri tauladan yang harus Anda ikuti ?

A123 

M: “Allah mewahyukan kepadaku: “Ikutilah cara Ibrahim seorang yang hanif (lurus)” dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan"  AQ 16:123

P: Eh ! tapi, umat islam diberitahu oleh ahli agama bahawa kita wajib mengikuti Anda sebagai suri tauladan. Manakala Anda sendiri mengikuti Nabi Ibrahim. Sekarang sebenarnya apakah yang harus kami ikuti dari Anda? Apakah saya harus tidur seperti cara tidur Anda?

A109 

M: “Aku mengikuti apa-apa yang diwahyukan kepadaku, dan bersabar hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.” 10:109

P: Oh baru saya faham. Anda mengikuti Al Quran sahaja, kalau begitu kami juga perlu sama seperti Anda, yakni mengikuti Al Quran sahaja. Tetapi ada beberapa orang yang mengatakan bahwa kami harus makan, minum, tidur, melihat, bersin, duduk, berpakaian, seperti Anda. Apa yang akan Anda katakan kepada Tuhan di hari kemudian mengenai perkara ini ?

 A030

M: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan” 25:30

P: Nabi, saya seperti ingin menangis setelah mendengarkan penjelasan Anda. Apakah yang akan anda katakan jika ada umat yang berpaling dari ayat-ayat Allah yang jelas dan memilih perkataan-perkataan lain yang belum jelas?

 A109

M: “Jika mereka berpaling, maka aku katakan: “Aku telah menyampaikan kepada kamu sekalian (ajaran) yang sama (antara kita) dan aku tidak mengetahui apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh?.” AQ 21:109

A066 

“kaumku menolaknya sungguhpun ianya adalah benar dan aku katakan: “Aku ini bukanlah orang yang diserahi mengurus urusanmu” AQ 6:66

P: Itulah sahaja untuk kali ini, sebenarnya masih banyak perkara yang ingin saya tanyakan. Mungkin, di wawancara lain saya dapat bertanya mengenai cerita-cerita dongeng yang di sampaikan atas nama anda. Semoga lain kali ada kesempatan lagi.

A108 

M: “Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah: “Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa. Maka hendaklah kamu berserah diri (kepada-Nya).”  AQ 21: 108

P: Terima Kasih Ya Rasul, kedamaian untuk anda.

#########################################################

Artikel ini saya alih bahasa dari sebuah artikel lain yang muncul di Sign Magazine. Ianya begitu inovatif.

Seperti yang kita ketahui keseluruhan keterangan di dalam Al Quran keluar dari mulut Nabi Muhammad sendiri. Maka sebab itu,  Al Quran digelar ibu segala hadis (perkataan).

Jika diperhatikan, kebanyakkan percakapan Nabi Muhammad di dalam Al Quran adalah dialog Baginda dengan kaumnya. Seringkali, dalam bentuk soalan dan jawapan. Di mana, Tuhan mengarahkan Nabi Muhammad supaya berkata-kata seperti yang direkod di Al Quran.

Oleh yang demikian, apabila kita membaca Al Quran dengan khusyuk, kita akan merasai seperti berada di suasana kejadian yang sebenar, yang mana kita menjadi pemerhati. 

Bukanlah menjadi objektif artikel ini untuk menukar bait-bait keterangan Al Quran tetapi lebih kepada mengambil sudut perspektif Muhammad sebagai seorang Nabi terakhir dan Rasul Tuhan.

Ashwed

Penyuntingan

Dari masa ke semasa saya menyunting artikel-artikel yang telah saya pos di blog ini.

Oleh yang demikian, anda akan melihat perubahan struktur ayat dan penambahan isi di sana-sini.

Ini saya lakukan kerana proses menulis artikel-artikel asal seringkali dibuat di dalam keadaan masa yang terbatas. 

Oleh yang demikian, apabila mempunyai masa terluang saya akan membaca kembali artikel yang telah saya pos dan menambahbaik struktur ayat dan mengisi idea-idea yang tergantung.

Saya berdoa supaya Tuhan memberi saya peluang untuk berkongsi pemikiran saya dengan subjek utama blog ini iaitu anak-anak saya yang akan menjadi sebahagian dari generasi depan orang Melayu.

Ashwed.




Wednesday 20 May 2015

Nabi Terakhir

Menurut Al Quran, nama Nabi atau utusan terakhir Tuhan yang mempunyai misi yang spesifik ialah Ahmad. 

A006 

"Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, iaitu Taurat dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (ahmadoo)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata" AQ 61:6

Perkataan ahmad bermaksud "Yang Terpuji". 

Ia sama maksud dengan perkataan muhammad. 

Cuma yang perlu kita fahami ialah pada setiap ayat Al Quran yang tertulis perkataan "Muhammad" ianya bukanlah kata nama khas seperti Nabi Musa atau Nabi Isa. 

Sama juga dengan AQ 61:6 di atas, perkataan ahmadoo bukanlah kata nama khas. Ia hanyalah satu perkataan yang mempunyai maksud "Yang Terpuji"

Kesimpulannya ialah, menurut Al Quran nama Nabi terakhir bermaksud "Yang Terpuji". Namun, ada kemungkinan nama Nabi terakhir ini bukanlah Muhammad.

Ini adalah kerana perkataan muhammadoo dan ahmadoo seperti yang terdapat di dalam ayat-ayat Al Quran yang menceritakan tentang nabi terakhir ini, bukanlah satu nama khas. Ia hanyalah kata terbitan dari akar kata "Yang Terpuji".

Apa signifikan perkara ini kepada kita? Signifikannya sangat besar kerana para agamawan telah mencipta satu perbuatan menyeru nama Nabi terakhir ini. 
Mereka menyatakan bahawa Nabi terakhir ini mempunyai kuasa yang dikenali sebagai "syafaat" (pengantara/intercessor). 

Menurut mereka, kuasa syafaat membolehkan Nabi terakhir ini mengampunkan dosa sesiapa yang baginda fikirkan patut. 

Syaratnya ialah seseorang individu itu perlu mengulang-ulang menyeru nama Nabi terakhir ini melalui perbuatan yang dinamakan "salawat".

Menurut Al Quran, hanya Tuhan sahaja yang mempunyai otoriti sebegini di Hari Peraturan. 

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ


"Yang menguasai di Hari Pembalasan" AQ 1:4

Nota : "Maliki-yau-mid-deen" - Para agamawan bermati-matian mengatakan bahawa ad deen bermaksud agama. Tetapi di ayat ini tiada seorang penterjemah pun yang berani menterjemah ayat ini berbunyi sebagai "Yang menguasai di Hari Agama". Mereka tahu ia tidak logik tapi mereka jual juga idea itu.

Deen seperti yang telah saya katakan, membawa makna aturan (hidup). Maka terjemahan yang lebih tepat ialah "Yang menguasai di Hari Peraturan"

Apabila para agamawan ini menyatakan bahawa selain Tuhan, Nabi yang terakhir juga mempunyai kuasa mengampun di Hari Peraturan.

Maka mereka sebenarnya menyarankan kepada kita bahawa Tuhan mempunyai tandingan. 

Tandingan Tuhan ini pula adalah seorang manusia yang telah pun Tuhan ambil nyawanya. 

Bukankah ini perbuatan yang sama dengan mempersekutukan Tuhan?. 

Bolehkah kita menerima fakta ini? Perlu diingatkan bahawa mereka jugalah pihak yang menyarankan kita supaya mempersekutukan Tuhan dengan batu.

Bayangkan, jikalau nama Nabi yang terakhir ini sebenarnya bukan Muhammad tetapi Ahmad atau nama-nama lain yang sinonim dengan akar kata "Yang Terpuji".

Tidakkah kita kini membuat dua kesalahan ? Yang pertama membuat tandingan kepada Tuhan Yang Maha Berkuasa. Yang kedua pula ialah kesilapan nama yang diseru. Berganda kesalahan yang kita buat.

Dalil yang diguna oleh golongan ini ialah melalui keterangan di bawah ;

A056 

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bersalawat (yoo-sal-loo-na)  untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah (sol-lu) kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya "AQ 33:56

Ini adalah di antara keterangan Al Quran yang telah mengalami korupsi yang teruk. 

Secara ringkasnya keterangan ini menggambarkan bahawa Tuhan memerintahkan kita supaya membuat satu seruan nama yang dinamakan salawat bagi mendapat syafaat dari Nabi Muhammad.    

Dengan arahan supaya menyebut seruan salawat ini maka lengkaplah penolakan orang Melayu kepada Tuhan. 

Kita sekarang menyamakan makhluk ciptaan Tuhan sebagai tandingan dan setaraf dengan Tuhan Yang Maha Berkuasa dan Maha Mengampun.

Perkataan yoo-sal-loo-na berasal dari akar kata yang sama dengan solla(h). Ia membawa maksud iltizam/komitmen atau kata terbitan lain dari perkataan yang membawa maksud yang serupa.

Mari kita lihat ayat yang lain tetapi di dalam surah yang sama. 

 A043

"Dialah yang memberi rahmat (yoo-sal-lee) kepadamu dan malaikatNya (memohonkan keampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman" AQ 33:43

Dalam keterangan di atas, kita boleh dapati perkataan yang sama seperti di AQ 33:56 iaitu  yoo-sal-lee. 

Namun, kebanyakkan penterjemah, menterjemah perkataan yang sama ini dengan makna yang berbeza. Menurut terjemahan  AQ 33:43 perkataan yang sama ini kini memberi makna "memberi rahmat", bukan lagi "bersalawat".

Begitu jelas konspirasi yang dilakukan oleh golongan ini.

Dari dua perbandingan ayat dan maksud perkataan solla(h) yang telah saya terangkan di artikel-artikel yang lain, maka kita boleh buat kesimpulan sendiri bahawa perkataan yoo-sal-loo-na di AQ 33:56 sebenarnya membawa erti "memberi komitmen" atau dalam Bahasa Inggeris "encourage".

Sebenarnya, sudah berkali-kali Tuhan memberitahu kita bahawa tiada sesiapun yang layak mempunyai kuasa memberi pengampunan selain dari diriNya. 

A051 
 
"Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut bahawa mereka akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada Hari Peraturan); sedang bagi mereka, tidak ada seorang pelindung (wali-yun) dan  pengantara (sya-fi-'un) selain daripada Allah, agar mereka bertakwa." AQ 6:51

A018 

"Mereka sembah, selain daripada Allah, apa yang tidak mudaratkan mereka dan tidak juga manfaatkan mereka, dan mereka berkata, 'Mereka ini pengantara-pengantara (sya-fa-a-'una) kami di sisi Allah.' Katakanlah, 'Adakah kamu beritahu Allah apa yang Dia tidak tahu, sama ada di langit atau di bumi?' Dia disanjung! Tingginya Dia daripada apa yang mereka sekutukan." AQ 10:18

Namun, manusia memang makhluk yang sangat suka membantah.

Di Hari Peraturan kita kembali kepada Tuhan dengan bersendirian. 

Ia adalah di antara kita dengan Tuhan sahaja. Tiada siapapun yang menjadi pelindung kita.  

Begitu juga, Nabi Muhammad akan kembali kepada Tuhan secara bersendirian. Tiada pelindung untuk Nabi Muhammad sama seperti kita.

A094 

"Sesungguhnya kamu datang kepada Kami bersendirian, seperti Kami cipta kamu pada kali pertama dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami kurniakan kepadamu; Kami tidak lihat bersama kamu pengantara-pengantara (sya-fa-ar-akum) kamu, orang-orang yang kamu dakwa untuk jadi sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. Pertalian antara kamu diputuskan, dan telah lenyap daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah)" (6:94)

A004 

"Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang di antaranya dalam enam hari, kemudian Dia duduk di atas Arasy. Selain daripada Dia, kamu tidak ada wali (pelindung), dan tidak juga ada pengantara (sya-fi-in); tidakkah kamu mengingati?" (32:4) 


Kepada mereka-mereka yang mempercayai penipuan dari para agamawan ini. Iaitu dengan bersalawat secara berulang-ulang maka Nabi Muhammad akan menjadi pengantara (syafaat) kepada mereka dengan seruan itu. 

Tidakkah kamu merasa gentar apabila membaca kenyataan di bawah  ini dari Tuhanmu?

 A073
 A074


“Wahai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walau mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah. Mereka tidak mengenal (keagungan) Allah dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” AQ 22:73-74

Nabi Muhammad, penutup segala Nabi


Perbincangan yang seterusnya memerlukan kita membuat kesimpulan bahawa Nabi terakhir ini bernama Muhammad seperti yang kita terima selama hari ini.

Jika kita perhatikan, pada setiap kali nama Nabi Muhammad di sebut, kita diwajibkan untuk menyebut S.A.W. atau Sallallah- Hu-Alai-Hi-Was-Salam.

Apakah sebenarnya maksud perkataan ini ?

Perkataan ini muncul di AQ 33:56

 A056

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya memberi komitmen (yoo-sal-loo-na)  untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berilah komitmen kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam kedamaian kepadanya (sollu-alai-hi-was-salimu-tasliman)" AQ 33:56

Adalah jelas bahawa keterangan ini diperintah Tuhan semasa Nabi terakhir ini masih hidup. Apabila dia sudah wafat, kita tidak lagi boleh memberi ucapan salam kepadanya kerana orang yang mati tidak boleh mendengar.

 A080

"Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar dan (tidak pula) menjadikan orang-orang yang tuli mendengar panggilan, apabila mereka telah berpaling ke belakang" AQ 27:80

Dalam waktu yang sama, apabila menulis nama Nabi-Nabi lain, kita disuruh untuk menulis A.S (alai-his-salam) dihujung nama mereka. 

Ini adalah untuk membezakan di antara Nabi Muhammad dengan Nabi-Nabi yang lain. Kononnya, Nabi Muhamad dianggap yang termulia dari Utusan-Utusan Tuhan yang lain.

Begitu teruknya pemikiran kita diracun oleh orang-orang Arab. Tidakkah kita mengetahui bahawa antara Rukun Iman ialah kita tidak dibenarkan untuk membezakan di antara seorang Rasul dengan Rasul yang lain. 

Kesemuanya sama taraf, malah keseluruhan umat manusia tidak kira bangsa, agama dan pangkat adalah sama taraf di sisi Tuhan. Yang Tuhan lihat ialah tahap ketaqwaan (taqwa = benar = righteous) kita.

A285

"Rasulullah telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan juga orang-orang yang beriman (wal-muk-minu-na); semuanya beriman kepada Allah, dan Malaikat-malaikatNya, dan Kitab-kitabNya, dan Rasul-rasulNya. (Mereka berkata): "Kami tidak membezakan antara seorang dengan yang lain Rasul-rasulnya". Mereka berkata lagi: Kami dengar dan kami taat (kami pohonkan) keampunanMu wahai Tuhan kami, dan kepadaMu jualah tempat kembali" AQ 2:285

Walaubagaimanapun, menurut ayat di atas, pra-syarat untuk membolehkan seseorang itu mempunyai perasaan sebegitu (iaitu tidak membezakan di antara para Rasul) ialah dia mestilah seorang yang beriman. 

Bagi orang yang tidak beriman, mereka akan mencari jalan dan pelbagai alasan untuk membezakan kemuliaan para Rasul.

Ada juga penterjemah Bahasa Inggeris yang menterjemah ungkapan S.A.W ini sebagai "and regard him as what he should be regarded".

Persoalannya bagaimanakah kita perlu "regard" Nabi terakhir ini.

Mengikut Al Quran Nabi Terakhir ini perlu di "regard" sebagai manusia biasa seperti diri kita.

(110). قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖفَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
 

Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". AQ 18:110
 

Nabi Muhammad terlalu biasa, sehinggakan kaum Nabi Muhammad menjadi pelik kerana Nabi yang diperintahkan untuk mereka ikut, kelihatan seperti tiada langsung keistimewaan. 

Malah, baginda serupa sahaja seperti orang lain yang perlu makan, minum, buang air besar, buang air kecil dan lain-lain keperluan manusia.

 (7). وَقَالُوا مَالِ هَٰذَا الرَّسُولِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِي فِي الْأَسْوَاقِ ۙلَوْلَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُونَ مَعَهُ نَذِيرًا
 

"Dan mereka berkata: "Mengapa rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?" AQ 25:7

Nabi Muhammad juga mempunyai perasaan yang sama seperti kita, ianya rapuh seperti manusia yang lain.

Sehinggakan, di suatu ketika apabila seruannya ditolak dengan keras oleh kaumnya, baginda terdetik untuk membunuh diri.

(6). فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ عَلَىٰ آثَارِهِمْ إِنْ لَمْ يُؤْمِنُوا بِهَٰذَا الْحَدِيثِ أَسَفًا

"Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al Qur'an)" AQ 18:6

Ayat ini dengan jelas menerangkan bagaimana tekanan yang Nabi terakhir ini hadapi semasa mahu meyakinkan umatnya tentang kebenaran Al Quran. 

Tidakkah kita merasa sedih apabila membaca keterangan ini ? 

Bayangkan Nabi seorang insan istimewa yang diberi kefahaman mendalam atau sifat yang dipanggil "al furqaan" atau discernment (ability to judge well) oleh Tuhan. 

Tetapi, kaumnya memanggil baginda gila hanya kerana baginda memberitahu tentang kebenaran yang secara kebetulan tidak sama dengan pemahaman mereka selama hari ini. 

Baginda tahu Tuhan telah memberi cabaran (hajja) kepadanya. Baginda tahu baginda perlu membuat komitmen itu dengan sepenuh dedikasi. Tetapi perasaan untuk mati itu terdetik juga disanubari baginda. 

Begitulah tingginya penderitaan yang diserap oleh Nabi terakhir ini demi untuk menyampaikan Informasi Al Quran kepada kita.


Disebalik fakta inipun, masih terlalu banyak hadis yang ditulis khusus untuk mendewakan Nabi terakhir ini. 

Sehingga, baginda digambarkan umpama Tuhan. Malah dengan sengaja dijadikan sebagai tandingan Tuhan.

Mari kita lihat secara umum beberapa hadis yang mendewakan Nabi Muhammad. 

Ia ditulis dengan sebegitu halus. Sehingga kita tidak sedar fikiran kita sedang diracun untuk menolak Tuhan.


Dari Abu Hurairah Ra .. bahawasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidaklah akan berlaku qiamat, sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi, Apabila kaum Yahudi itu bersembunyi di balik batu dan pohon kayu, lalu batu dan pohon kayu itu berkata. “Wahai orang Islam. inilah orang Yahudi ada di belakang saya. Kemarilah! Dan bunuhlah dia!, kecuali pohon gharqad (sejenis pohon yang berduri), kerana sesungguhnya pohon ini adalah dari pohon Yahudi (oleh sebab itu ia melindunginya). (HR. Bukhari Muslim)


Di Hadis yang lain pula,



"إِنَّ بَنِي إِسْرَائِيْلَ تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ مِلَّةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِيْنَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً وَاحِدَةً  قَالُوْا وَمَنْ هِيَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِيْ".



Terjemahan:


 “Bahawasanya Bani Israil [Yahudi] berpecah kepada 72 golongan, dan umatku pula berpecah kepada 73 golongan, semuanya masuk neraka kecuali satu golongan, sahabat-sahabat bertanya: Siapakah yang satu itu ya Rasulullah? Nabi bersabda: Golongan yang satu itu adalah mereka yang berpegang sebagaimana iktiqadku, dan iktiqad sahabat-sabahatku”. (Diriwayatkan oleh al-Tirmizi)

Ini adalah antara hadis-hadis yang terkenal dan dikategorikan sebagai sahih. 

Ia menceritakan hal yang akan berlaku di akhir zaman. Di mana, Nabi Muhammad digambarkan sebagai seorang yang mempunyai kuasa mengetahui hal yang akan berlaku di masa hadapan.

Sedangkan Al Quran yang direkod sendiri oleh Nabi terakhir ini memberitahu kita seperti berikut :

A009 

"Katakanlah: “Aku bukanlah Rasul yang pertama di antara Rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan dengan tanda yang jelas” AQ 46:9

Di dalam keterangan di atas Nabi terakhir ini dengan jelas merekodkan bahawa baginda tidak tahu apakah nasib yang akan menimpa dirinya. 

Baginda mengakui juga yang baginda tidak tahu nasib yang menimpa orang lain, apatah lagi perkara yang akan berlaku di waktu hadapan. 

Untuk pengetahuan pembaca, apabila menceritakan tentang kiamat, Al Quran memberitahu kita bahawa informasi ini hanya berada di dalam pengetahuan Tuhan sahaja.

Tiada manusia samada Nabi atau Rasul tahu bagaimana kejadian ini akan berlaku. Ia juga hanya akan berlaku secara tiba-tiba. Tanpa tanda awal atau tanda akhir.

A187 


"Mereka akan bertanya kepada engkau tentang Hari Kiamat :" Bilakah terjadinya?". Katakanlah : "Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu adalah pada sisi Tuhan-ku tidak seoarang pun yang dapat menerangkan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat [huru- hara bagi makhluk] yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak datang kepada kamu melainkan dengan tiba-tiba. Mereka bertanya kepada mu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang Hari Kiamat itu di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." AQ : Al-A'raf 7:187
 
Di dalam isu yang lain pula, mari kita perhatikan riw(hear)ayat(say) berikut ;

فقال ‏ ‏إني ‏ ‏فرط ‏ ‏لكم وأنا شهيد عليكم وإني والله لأنظر إلى حوضي الآن وإني أعطيت مفاتيح خزائن الأرض ‏ ‏أو مفاتيح الأرض ‏ ‏وإني والله ما أخاف عليكم أن تشركوا بعدي ولكن أخاف عليكم أن تنافسوا فيها ‏

Translation:

Narrated 'Uqba bin 'Amir: One day the Prophet went out and offered the funeral prayers of the martyrs of Uhud and then went up the pulpit and said, "I will pave the way for you as your predecessor and will be a witness on you. By Allah! I see my Fount (Kauthar) just now and I have been given the keys of all the treasures of the earth (or the keys of the earth) "BY ALLAH! I AM NOT AFRAID THAT YOU WILL WORSHIP OTHERS ALONG WITH ALLAH AFTER MY DEATH, BUT I AM AFRAID THAT YOU WILL FIGHT WITH ONE ANOTHER FOR THE WORLDLY THINGS" Volume 2, Book 23, Number 428: (Sahih Bukhari)

Melalui hadis di atas Sekali lagi Al Bukhary membuktikan kepada kita akan kebolehan beliau untuk membuat pendustaan di atas nama Nabi Muhammad.
Informasi yang direkod beliau, yang menyatakan Nabi Muhammad telah diberi kunci untuk harta dunia dan secara ghaib telah melihat telaga al kauthar dengan mudah dipatahkan oleh Al Quran melalui ayat ini ;

  قُل    لَّآ    أَقُولُ    لَكُمْ    عِندِى    خَزَآئِنُ    اللّٰـهِ    وَلَآ    أَعْلَمُ    الْغَيْبَ    وَلَآ    أَقُولُ    لَكُمْ    إِنِّى    مَلَكٌ    ۖ    إِنْ    أَتَّبِعُ    إِلَّا    مَا    يُوحَىٰٓ    إِلَىَّ    ۚ    قُلْ    هَلْ    يَسْتَوِى    الْأَعْمَىٰ    وَالْبَصِيرُ    ۚ    أَفَلَا    تَتَفَكَّرُونَ

"Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?" AQ 6:50

Tidakkah ada sedikitpun perasaan bersalah di hati mereka semasa menulis riwayat palsu sebegini. Tidakkah mereka tahu bahawa manusia lain juga diberi akal dan pengetahuan oleh Tuhannya.

Sebenarnya banyak lagi koleksi hadis-hadis lain yang ditulis atas nama Nabi Muhammad tetapi sangat bertentangan dengan fakta di dalam Al Quran. Kita hanya perlu membuat kajian yang ringan untuk membongkar pertentangan ini.

Sudah sekian lama penipuan ini dibiar berlarutan. Sehinggakan, jika ada seseorang yang berani cuba membongkar perkara ini, dia pula yang akan dianggap sesat.

Saya ingin menutup artikel saya kali ini dengan menulis sedikit contoh kenyataan-kenyataan tidak masuk akal dari manusia-manusia yang orang Melayu anggap sebagai "ulama" dari pelbagai bidang di dalam dunia Islam.

Sukar untuk saya mengenal pasti di manakah letaknya keluasan pengetahuan orang-orang ini dari kenyataan-kenyataan yang dibuat melalui buku tulisan mereka sendiri.


"All my intellectual and supposedly logical statements in the explanation of the Quran turned out to be lame. All the explanations of the Quran done by the so-called Imams (Tabari, Zamakhshari, Ibne Kathir, Bukhari, Muslim etc) are misguided and misleading. All of us were the tools of Satan. Our souls were polluted by our physical desires. All our endeavors and works of this world promise to bring upon us nothing but eternal humiliation, torture and doom." Hadith-Ul-Quran by Allama Inayatullah Khan Al-Mashriqi, 1954 edition, pg 190.

“I am writing this book as I hear from the narrators. If anything sounds absurd, I should not be blamed or held accountable. The responsibility of all blunders rests squarely on the shoulders of those who have narrated these stories to me.” Imam Tabari mengaku bahawa beliau hanya menulis apa yang dipanggil "hearsay" di dalam buku Mazhabi Dastanain Aur Un Ki Haqeeqat by Allama Habib-ur-Rahman Siddiqui Kandhalwi, Ar-Rahman Publishing Trust, Karachi. Yang paling menyedihkan ialah sesudah membuat "disclaimer" sebegini, imam ini menjual pula idea bahawa Hadis adalah sumber kedua undang-undang Islam.

"I am superior to Prophets and I am higher in rank than they are" (Sheikh Mohiuddin Ibn-Arabi, Hadeeqa Sultania pg190)

"I have denounced Islam. I believe this is incumbent on people. Allah is God sitting in the heavens, I am the God on earth" (Statement of Hussain bin Mansoor Hallaj, Khateeb Baghdadi Vol 8, Ibne Athir chapter 11:140)

"My body has merged with the body of Rasulullah. Therefore, we are one" (Shah Waliullah, Anfasul Arifain)
 
Hazrat Dawood Jawarbi had seen Allah. When asked about Allah, he said, “Ask me not about His genitals and His beard. Ask about anything else.” (Al-Milil-wan-Nahil, Imam Shehristani 1:96)

"There is none else worthy of worship. Come and worship me" (Mullah Jalaluddin Rumi, Mathnawi 4:52)

"This morning Allah wrestled with me. He floored me because I am 2 years younger than He is" (Abul Hassan Kharqani, Fawaid Faridiya pg 78)
 
"Alas! The Muslim fails to understand that Allah can be found only in idol worship" (Sufi Mahmood Shabistri, Sharah Gulshan-e-Raz pg 294)

"My foot is on the neck of every saint. So, I placed my foot on Hazrat Ali's neck. (Abdul Qadir Jeelani, Asrar-ul-Qadam pg 191)
 
"Whenever Khwaja Maudood Chishti desired to see the Ka’bah, angels airlifted it to the land of Chisht in India" (Malfoozat Khwaja Qutubuddin Bukhtiar Kaki, Fariduddin Ganj Shakar)

"When Shah Waliullah was in his mother’s womb, she said a prayer. Two tiny hands appeared from her belly for prayer. She was frightened. Her husband said, "You have Qutubul Aqtab (Saint of Saints) in your womb" (Mullah Ashraf Ali Thanwi, Hikayaat-e-Awlia pg 17). What a breakthrough!
 
The Prophet laid the foundation of Darul ‘Uloom, Deoband, India (in the 19th century!) He comes to check the accounts of the Madrasah. He has learnt Urdu from the Ulema of Deoband. (Mubasshirat-e-Darul ‘Uloom and Deoband Number of the Darul ‘Uloom). Darul 'Uloom Deoband, India adalah tempat di mana Tok Guru Nik Aziz belajar.

"Allah revealed Himself to me as an extremely beautiful, irresistible woman, adorned with fine ornaments and see-through garments. She suddenly embraced me and merged into my body" (Shah Waliullah, Anfasul Arifain pg 94-95)

"God converted Hazrat Mirza Ghulam Ahmad Qadiani into a woman (in the 19th century) and had sex with him" (“Islami Qurbani.” Tract Number 34, Qazi Yar Muhammad Qadiani)

"One night I started flying from heaven to heaven until I reached the Prophet. He accepted my allegiance"  (
“Islami Qurbani.” Tract Number 34, Qazi Yar Muhammad Qadiani pg 38-39)

"The sun cannot rise before greeting me. The new year, the new month, the new day, cannot dawn without greeting me and informing me of every single event" (Malfoozat Ahmad Raza Barelwi about the exhumed ‘Ghaus Azam’ Abdul Qadir Jeelani)


Tuhan, lindungilah kami dari orang-orang ini, para pengikut mereka dan orang-orang yang mempercayai kenyataan-kenyataan orang-orang ini.

Ashwed





Tuesday 12 May 2015

Tidak Solat Jumaat - Kerajaan Negeri Kedah dikeliru Jabatan Agama Islam

Anda boleh membaca  berita penuh di sini http://www.themalaysianinsider.com/malaysia/article/from-june-1-fine-or-jail-for-friday-prayer-truants-in-kedah

Media di Malaysia telah melaporkan bahawa Kerajaan Negeri Kedah Melalui Jabatan Agama Islam Negeri Kedah akan menguatkuasa Seksyen 13, Kesalahan Jenayah Syariah Negeri Kedah Darul Aman, Enakmen 2014.

Undang-undang ini telah diluluskan oleh Dewan Undangan Negeri Kedah pada tahun 2014.

Undang-undang apabila telah diluluskan oleh Cabang Gubalan yang dilantik oleh rakyat di dalam Pilihanraya Umum akan menjadi wajib untuk dipatuhi. Rakyat tidak mempunyai pilihan.

Walaubagaimanapun, adalah menjadi tanggungjawab blog ini untuk mengajak para pembaca berfikir secara kritis.

Yang pertama ialah berkenaan dengan implementasi dan pembuktian kesalahan ini.

Bagaimana implementasi mengenai perkara ini akan dibuat oleh Jabatan Agama ? Bagaimanakah Jabatan ini mahu membuat semakan ? Adakah mereka akan menyimpan rekod kedatangan setiap lelaki beragama Islam yang menetap di Kedah ?

Bagaimana kalau seseorang itu hanya lahir di Kedah tetapi menetap di negeri lain. Adakah dia akan di tangkap kerana tidak menunaikan Solat Jumaat di Negeri kelahiran beliau?

Bagaimana pula dengan wanita adakah mereka juga akan dikenakan tindakan, kerana mengikut Mazhab selain Shafie wanita juga wajib menunaikan Solat Jumaat ?

Jika seseorang itu bermusafir pula bagaimana ? Adakah dia dikira ponteng di Masjid kariahnya sedangkan beliau menunaikan solat di Masjid di luar kawasan ?

Bagaimana jika seseorang itu ditangkap oleh Jabatan Agama Negeri Kedah kemudian beliau mengaku telah menunaikan solat jumaat di luar negeri Kedah. Bolehkah Jabatan Agama Islam Kedah membuat semakan ? Adakah mereka mempunyai kuasa untuk berbuat demikian ?

Yang Kedua pula ialah berkenaan dengan masa depan banduan yang dikenakan kesalahan ini.

Jika Kadi membuat keputusan seseorang itu dipenjara kerana tidak menunaikan solat jumaat apa akan jadi kepada kehidupan orang itu. Adakah dia akan dibuang kerja atas kesalahan itu ? Bolehkah dia memohon kerja di tempat lain kerana beliau sekarang mempunyai rekod sebagai banduan.

Bagaimana dengan kehidupan sosial beliau dan juga famili beliau ? Adakah mereka semua akan dipulau ? Anak-anak beliau pula macamana, adakah mereka akan berdepan dengan trauma di sekolah atau di tempat kerja.

Terlalu banyak persoalan yang perlu dijawab. Yang menjadi masalahnya ialah Dewan Undangan Negeri Kedah telahpun meluluskan Undang-undang tersebut.

Ternyata Undang-undang ini dilulus tanpa membuat kajian yang mendalam. Ia amat memalukan, terutama apabila ia datang dari sebuah Kerajaan yang diterajui oleh Parti orang Melayu yang telah banyak berjasa kepada rakyat Malaysia.

Sebuah parti yang telah terbukti di dalam sejarah penubuhannya mengamalkan perwatakan liberal (terbuka kpd idea baru untuk beroleh kemajuan) dan amat progresif dalam pendekatannya. Sifat inilah yang sebenarnya menjadi kunci kejayaan negara kita selama hari ini.

Tiba-tiba sekarang di dalam kemelut mereka mahu mengejar undi akibat kekurangan sokongan, parti ini mahu menjadikan negara ini sebagai sebuah negara theologi (agama).

Sebuah Negara Islam bukanlah ditubuhkan dengan asas theologi. Sebuah Negara Islam sebenarnya ditubuhkan dengan asas kedamaian, sesuai dengan makna perkataan Islam itu sendiri. Hanya kedamaian sahaja yang mampu menjadikan sesebuah negara itu makmur. 

Apabila rakyat berada di dalam keadaan yang damai, mereka akan secara otomatik membina diri dengan moral yang tinggi. Ia menyebabkan implementasi undang-undang akan menjadi mudah kerana kadar jenayah yang sangat kurang.

Negara theologi akan memundurkan sesebuah negara seperti yang kita boleh lihat di kebanyakkan negara arab. Ini adalah kerana sesebuah kerajaan yang berasas kepada theologi akan menjadi penyibuk kepada kehidupan peribadi rakyatnya. Inilah yang terjadi kepada Kerajaan Negeri Kedah, mereka menyibuk untuk tahu samada rakyat mereka telah tunai solat jumaat atau tidak.

Ini adalah contoh bagaimana agama menekan seseorang individu. Di dalam isu ini, agama telah masuk jauh ke dalam sistem kerajaan dan mengawal keputusan kerajaan mengikut kehendak mereka.

Cuba kita bertanya kepada pihak-pihak yang bertanggungjawab di Negeri Kedah, kenapa orang-orang yang beragama Kristian tidak pula ditangkap jika tidak menghadiri sidang gereja lebih dari tiga kali ? 

Kenapa ada standard yang lain dikenakan ke atas manusia yang menganut agama selain dari Islam. Adakah umat Islam di negeri ini dianggap sebagai rakyat kelas kedua ?

Tidak cukupkah lagi dengan tekanan (untuk berjaya) yang selama hari ini orang islam terima di negara ini yang mereka perlu menambah satu lagi tekanan yang tidak sepatutnya dikenakan.

Solla(h) Jumu'at menurut perspektif Al Quran

Sekarang mari kita lihat dari perspektif Al Quran berkenaan dengan Solla(h) Jumu'at.

Saya telah membuat kesimpulan bahawa solla(h) bukan suatu bentuk gerakan ritual penyembahan seperti yang selama ini kita lakukan. Ia sebenarnya bermaksud "iltizam atau komitmen" yang menjadi resipi kejayaan generasi Nabi Muhammad.

Menurut Al Quran ;

A139


"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (darjatnya) jika kamu orang-orang yang beriman" AQ 3:139


Pernahkah kita terfikir, di Malaysia ini, secara umumnya, kaum manakah yang berada paling tinggi di antara kaum-kaum yang menjadi rakyat Malaysia ? 

Adakah kaum yang paling di atas itu adalah bangsa kita yang memanggil dirinya Islam ? Jawapannya adalah sangat jelas dalam pengetahuan kita.

Jadi mengapa kita tidak bertanya kepada diri kita sendiri, jika benar kitalah bangsa yang paling beriman di Malaysia mengapakah, kita masih ketinggalan di dalam segala hal ? 

Atau mungkinkah kita sebenarnya tidak beriman kepada Tuhan. Kita rasa kita beriman tetapi sebenarnya tidak.

A005 

"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya mengabdikan diri (li-yak-bu-doo) kepada Allah dengan ikhlas (mukhlisina) kepada-Nya dalam (menjalankan) aturan hidup yang lurus, dan supaya mereka mendirikan iltizam/komitmen [solla(h)] dan menunaikannya dengan murni/dedikasi (zakat); dan yang demikian itulah aturan hidup yang lurus" AQ 98:5

Jika dikumpul jumlah rakaat yang telah dibuat oleh orang Melayu, saya rasa sudah berjuta kali kita lakukan solat secara ritual penyembahan. Tetapi mengapakah Tuhan masih belum memberi kejayaan kepada kita ?

Ini sudah tentulah kerana kita sebenarnya tidak melakukan apa yang disuruh Tuhan. Jika kita lakukan sudah tentu kita akan berjaya. 

Solla(h) Jumu'at menurut Al Quran boleh di dapati di AQ Surah 62 (Al Jumu'ah). Ianya adalah satu Surah yang pendek yang hanya terdapat 11 ayat. 

Keterangan yang perlu kita lihat dengan teliti ialah pada ayat 9 sehingga ayat 11. Di mana pada ayat 9, terdapat kunci perkataan yang patut kita fikir dengan mendalam.

A009


"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumu`at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui" AQ 62:9

Perkataan itu ialah " yaumi-al-jumu'ati ". Adakah ayat ini membawa erti " Hari Jumaat" . Atau mungkinkah ia mengandungi maksud yang lain. 

Saya sertakan di sini perbandingan keterangan ini dari penterjemah-penterjemah yang berbeza untuk kita fikirkan dengan mendalam.

Pickthall Yusuf Ali Shakir Sher Ali
O ye who believe! When the call is heard for the prayer of the day of congregation, O ye who believe! When the call is proclaimed to prayer on Friday (the Day of Assembly), O you who believe! when the call is made for prayer on Friday, O ye who believe! When the call is made for Prayer on Friday,
Hilali/Khan Rashad Khalifa A.J. Arberry J.M. Rodwell
O you who believe (Muslims)! When the call is proclaimed for the Salat (prayer) on the day of Friday (Jumu'ah prayer), O you who believe, when the Congregational Prayer (Salat Al-Jumu`ah) is announced on Friday, O believers, when proclamation is made for prayer on the Day of Congregation, O ye who believe! When ye are summoned to prayer on the day of THE ASSEMBLY,

Terdapat perbezaan maksud di antara penterjemah-penterjemah ini. Saya mengambil erti "perhimpunan" sebagai maksud yang benar.

Jadi Jumu'ah bererti perhimpunan. Jemaah pula orang-orang yang berhimpun. Sukar untuk perkataan jemaah membawa maksud hari jumaat. 

Nota : Perhatikan terjemahan Dr Rashad Khalifa. Untuk pengetahuan Dr Rashad Khalifa pernah mengisytihar dirinya sebagai Rasul. Dalam Al Quran terjemahan beliau, beliau menterjemah perkataan solla(h) sebagai "contact prayer". Oleh sebab itu, beliau telah membuat korupsi kepada terjemahan ayat ini biarpun beliau telah menyedari bahawa jumu'ah membawa maksud berhimpun. Beliau juga menjadi imam kepada jemaah beliau sendiri di sebuah tempat bernama Tucson, USA.

Adalah sukar untuk mempercayai beliau adalah seorang Rasul. Menurut Al Quran dosa yang tidak boleh dimaafkan oleh Tuhan ialah dosa mempersekutukanNya dengan sesuatu yang lain. Itu adalah bukti yang sangat kukuh bahawa Dr Rashad Khalifa bukanlah seorang Rasul sepertimana yang didakwa kerana ternyata beliau mempersekutukan Tuhan dengan sebongkah kiub batu (ini adalah pendapat peribadi saya).

Pengikut beliau yang ada sekarang membuat golongan baru yang dikenali sebagai Rashadite. Walaubagaimanapun, saya mengaku bahawa Dr Rashad Khalifa adalah insan yang menyedarkan saya bahawa kita hanya perlu mengikut Tuhan sahaja sebagai pemimpin yang utama dan hanya Al Quran sahaja yang layak dijadikan petunjuk. Semoga roh beliau ditempatkan bersama-sama roh yang mukhlis.

Oleh itu, bilakah sebenarnya hari perhimpunan yang disebut di dalam Al Quran. Jika kita membaca Surah ini daripada ayat 1 hingga ayat 11. Kita akan dapati bahawa Surah ini berkisar tentang orang-orang yang mengamal agama Judaism.

Semua orang Islam tahu bahawa  di antara prinsip Al Quran ialah ia diturun untuk membenarkan Kitab sebelumnya dan juga membuat ketetapan baru iaitu membatalkan pula setengah-setengah perintah di dalam kitab yang sebelumnya.

Menurut Al Quran, ia tidak pernah membatalkan hari yang dikenali sebagai "Sabbath" atau "Sabtu".

A047 

"Hai orang-orang yang telah diberi Al Kitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al Quran) yang membenarkan kitab yang ada pada kamu sebelum kami mengubah muka(mu), lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari Sabtu. Dan ketetapan Allah pasti berlaku" AQ 4:47

Keterangan ini tidak pernah menyebut bahawa Tuhan telah membatalkan "ketetapan Peraturan Hari Sabtu".

Keterangan yang seterusnya ;

 A154

"Dan telah kami angkat ke atas (kepala) mereka Bukit Thursina untuk (menerima) perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. Dan kami perintahkan kepada mereka ; "Masuklah pintu gerbang itu dengan patuh (sujudan)", dan Kami perintahkan pula kepada mereka : "Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai Hari Sabtu" dan Kami telah mengambil dari mereka Perjanjian yang kukuh" AQ 4:154

A163

"Dan tanyakanlah kepada mereka tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan Hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikanlah Kami mencuba mereka disebabkan mereka berlaku fasik" AQ 7:163 

Oleh itu, apakah sebenarnya ketetapan pada hari yang dipanggil "Sabbath". Berikut adalah maksud "Sabbath" yang di dapati melalui wikipedia.

Sabbath (/ˈsæbəθ/) is the seventh day of the Hebrew calendar week. According to Exodus 20:8 it is commanded by God to be kept as a holy day of rest, as God rested from creation. This command is mentioned in the New Testament in Hebrews 4:4-8. It is observed differently in Abrahamic religions and informs a similar occasion in several other practices. Although many viewpoints and definitions have arisen over the millennia, most originate in the same textual tradition.

Rupanya, Tuhan perintahkan kita untuk berehat pada Hari Sabtu. Ianya adalah sangat logik memandangkan pada enam hari yang lain kita telah membuat iltizam/komitmen kita dengan sepenuh fokus dan dedikasi. Maka sudah tentu ada masa untuk kita berehat.

Menurut wikipedia ini lagi, ketetapan ini adalah kerana "as God rested from creation". Keterangan ini sangat menarik kerana menurut Al Quran, Tuhan mencipta dunia ini dengan enam masa. Ada kemungkinan hari yang ketujuh yang di maksudkan ialah Hari Sabtu.

 A059

"Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui tentang Dia" AQ 25:59

Keterangan ini juga boleh di dapati di AQ 32:4 dan AQ 50:38.

Mujurlah setiap negeri di Malaysia memang sebenarnya bercuti pada hari Sabtu.

Wallahualam. Saya mungkin benar, saya juga mungkin salah. Tetapi, saya ada satu pesanan kepada golongan agamawan yang merasa  mereka sahajalah yang diberi petunjuk dari Tuhan, yang merasakan mereka sahajalah yang benar.

A006 

"Katakanlah: "Hai orang-orang yang mendapat petunjuk (hadoo - dari perkataan huda yg bererti petunjuk. Yahood seperti yang kita org melayu panggil Bani Israel Yahudi), jika kamu mendakwakan bahawa sesungguhnya kamu sahajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar" AQ 62:6

Tuhan menyeru kepada orang-orang yang merasakan dirinya sahajalah yang benar. Dia sahaja yang boleh masuk syurga. Asal ada orang lain yang berlainan agama dan pendapat habis kena tuduh masuk neraka. Tuhan mencabar mereka untuk mati sekarang. 

Dengan kematian mereka barulah mereka tahu mereka itu masuk syurga atau neraka.

Seperkara lagi yang perlu kita fikirkan ialah jika benar Solat Jumaat adalah seperti yang kita lakukan selama hari ini dengan khutbah dan sebagainya. Mengapakah ia tidak pernah direkodkan di dalam Al Quran ? Adakah Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui terlupa untuk memberitahu kita dengan jelas? Tatacara ritual solat jumaat dengan khutbah dan tatacara khutbah hanya direkod di dalam hadis.

Di dalam kebanyakkan himpunan hadis, periwayat hadis ini akan mengatakan bahawa mereka telah berjaya mengumpul hadis pada setiap hari kehidupan Nabi Muhammad.

Jika kenyataan ini benar, mengapa kita tidak pernah membaca khutbah Jumaat yang diucap sendiri oleh Nabi semasa baginda hidup. Mengapa tidak ada langsung hadis yang merekodkan perkara ini ?

Khutbah semasa baginda tiba di Madinah dan khutbah terakhir di Arafah memang ada. Tetapi khutbah hari jumaat tidak ada. Tidakkah ini sesuatu yang pelik.

Ashwed